Selasa, 03 Mei 2011

My Dad




Tiba-tiba aja gue teringat akan sosok Papa atau Bapak atau Ayah atau Bokap atau Babe dan lain-lain, yang setiap anak berbeda-beda memanggilnya. Kebetulan atau secara tidak sengaja, gue memanggil sosok tersebut sebagai papa.
Menurut gue kesanya tidak terlalu 'jadul' dan tidak terlalu 'wah'. Biasa tapi mantap.
Dan dari sosok tersebut, gue mencoba menggali suatu hal yang tingkah dan perkataanya sangat berpengaruh dan bermanfaat bagi gue dalam menjalani kehidupan.

Saat berpikir tersebut, gue membutuhkan keadaan yang sunyi dan bebas dari polusi suara.
Gue coba memfokuskan pikiran di kamar kosan yang cukup hening.
Memejam mata sambil terus menggali memori yang ada di ingatan gue akan sosok Papa.
Menghembuskan napas agar semakin rileks.
Dan........
Gue berhasil mengingat akan suatu hal yang sangat berharga dari Papa.

Papa gue memang orang yang terkesan agak keras. Bukan kesan, tapi lebih tepat dikatakan nyata.
Ini mungkin yang menyebabkan gue tidak manja dengan papa.
Papa gue adalah sosok yang selalu mengajarkan anaknya  kedisiplinan penuh.
Kedisiplinan dalam hal apa pun. Terutama disiplin terhadap waktu.
Tidak disiplin berarti mati. Hahaa, gak sampai segitunya.
Papa mempunyai prinsip 'Lebih bagus datang lebih awal dari pada telat 1 detik'.
Bisa dibilang, papa adalah orang yang sangat menghargai waktu.
Dari SD hingga SMA, seingat gue, gue belum pernah datang terlambat ke sekolah.
Ini bukan lah karena kehebatan gue seorang diri.
Orang yang paling berpengaruh di belakang itu semua adalah  papa gue .

Sebelum berangkat kerja papa tidak pernah lupa mengatakan kata-kata kepada anaknya yang sampai sekarang masi gue ingat. Kata-kata tersebut seperti,

'Cepat mandinya nak, uda jam berapa sekarang!!'
'Selagi ada yang mandi, apa salahnya kalian makan dulu'.
'Uda jangan nonton lagi, siap-siap terus sana!!'
'Kalo mau mandi lama, bangunnya jam 4!!'.

Kata-kata yang kerap membuat telinga gue panas.
Namun sekarang, gue mulai merasakan manfaat dari kebiasaan papa yang tidak pernah bosan mengatakan hal tersebut.
Gue merasa gue lebih menghargai waktu dari banyak teman-teman gue. Memang gak semuanya, tapi dari beberapa teman dekat gue. Gue yakin, gue termasuk orang yang lebih disiplin dari mereka.
Gue melihat kebanyakan dari mereka terlalu santai dengan waktu.
Jadi wajar aja, gue paling gak suka untuk menunggu orang, Walaupun hanya 15 menit.

Tidak ada orang tua yang sama di dunia.
Cewek gue pernah mengatakan,'sayang sabar aja. Pasti tujuan papanya  baek kok. Cuman caranya aja keras.'
Dulunya sih gue tetap aja gak terima. Namun sekarang, sedikit demi sedikit gue uda mulai bisa menerima.
Hati gue yang dulu kerap kali membenci papa, sedikit demi sedikit hilang terkikis (puitis).
Dan gue mulai belajar bahwasanya Setiap orang punya sisi hitam dan putih. Gak ada manusia yang sempurna.

Bagaimanapun,You are still my inspiration dad..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar