Jumat, 26 Juli 2013

Semester Pendek in My View


Berhubung gue baru ada waktu sekarang buat nulis. Karena 3 minggu blakangan ini gue sibuk dengan jadwal kulia semester pendek yang gue ambil. Selain jadwal kuliahnya yang tiap hari, tugas-tugasnya itu sebenarnya yang buat lelah. Tugasnya di kasi hari ini, besok uda di suru kumpulkan. Kalo mata kuliah di semester pendek yang kita ambil sedikit gue rasa ini bukan hal yang sulit. Misal cuman 1 atau 2 mata kuliah otomatis time management lebih gampang di bandingkan dengan gue yang mengambil 4 mata kuliah (jumlah sks maksimum). Hanya beberapa orang setau gue yang mengambil maksimum sks di semester pendek ini. Dan banyak juga dari kami yang terpaksa merelakan sala satu mata kuliah yang di SP (semester penek) sedikit diabaikan demi mengejar nilai tinggi di mata kuliah yang lain, lain dan lainya. Ada banyak alasan kenapa hal ini bisa terjadi, namun yang paling umum adalah karena semakin banyak mata kuliah yang kita ambil maka semakin tinggi jam bentrok antara satu mata kuliah dengan yang lainya. Mau gak mau kita harus di tuntut membuat pilihan sebijaksananya, mana kelas yang lebih priotas untuk kita ikuti (walaupun semuanya penting) dengan banyak mempertimbangkan banyak hal. Namun sayang gak semua orang bisa bertindak bijak saat mengambil keputusan- keputusan tersebut atau walaupun menurut mereka sudah bijak tetapi keberuntungan belum berpihak ke mereka. Makanya gak heran nilai mata kuliah yang keluar  nantinya tidak sesuai dengan apa yang di harapkan. Parahnya lagi bisa aja nilai nya jadi semakin rendah dari sebelumnya.

Gue bersyukur  sudah 3 kali gue mengikuti Semester Pendek. Nilai gue cukup sangat memuaskan.
Gue gak tau kenapa, sewaktu Semester Pendek gue ngerasa gue lebih tertantang untuk mengejar nilai sebagus mungkin dari pada di perkuliahan biasa. Apa karena waktunya yang singkat? Jadi selang waktu pembelajaran dengan ujianya lebih dekat sehingga saraf-saraf di otak gue masi gampang untuk mengingat materi apa yang dikatakan dan dijelaskan oleh sang dosen pada saat ujian. Kalo di semester biasa, gue suka malas mengulang pelajaran, sehingga wajar waktu uijian gue kadang lebih sering planga plongo kebingungan.

Oya 1 lagi ni juga yang paling penting ketika Semester Pendek. Dosen, ya dosen gue rasa juga ini merupakan faktor yanng cukup penting  untuk keberhasilan kita di Semester Pendek. Makanya biasa sebelum mengentri KRS Semester Pendek gue sering berdoa agar dosen yang mengajar kelak adalah dosen idaman ( dosen yang tidak pelit memberi nilai). Umumnya dosen yang masi muda lebih gampang untuk membri kan nilai, terkadang mereka lebih berperasaan. Menurut analisis gue sih mungkin mereka gak tega melihat mahasiswa nya yang telah membayar uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk mengikuti Semester Pendek. Dan munurut gue juga karena dosen muda adalah mereka yang baru beberapa tahun meninggalkan status mahasiswanya, mereka pasti paham benar perasaan para mahasiswa SP tersebut, di saat waktunya liburan mahasiswa SP ini masi tetap harus bergelut dengan dunia perkuliahan di tambah lagi teman-teman mereka yang sudah libur duluan dan sedang menikmati liburan panjang mereka.  Ini yang bikin envy banget lo, sewaktu SP gue sering banget kepikiran akan hal ini.

Untungnya Semester Pendek selama 3 minggu belakangan ini uda selesai. Dan gak kerasa ini merupakan hari H-3 sebelum gue pulang mudik ke kampung halaman tercinta.

Can't wait for that day