Jumat, 29 April 2011

The King Of PES


Pada pukul 17.20 Aryok memutuskan untuk meninggalkan kosan gue dengan persaan berduka.
Aryok yang telah datang sejak pukul 10.00 pagi waktu setempat tidak dapat menahan rasa malu lebih lama lagi akibat kekalahan yang begitu menyakitkan dalam Battle berjudul 'THE KING OF PES'.

PES (Pro Evolution Soccer) merupakan permainan game bola pada komputer.
Game yang sedang digilai oleh para pecinta game sejati, terutama mereka yang menggilai permainan bola.

Setelah selesai pelajaran Fisika , gue memutuskan untuk pulang ke kosan dan berniat untuk tidur. Karena waktu tidur gue semalam masi terasa sangat kurang.
Namun sewaktu masih berada di Gedung Elektro Brawijaya. Tiba-tiba Aryok datang menghampiri gue.
Tanpa adanya basa-basi terlebih dahulu, Aryo langsung mengajak dan menatang gue untuk bermain PES di kosan gue. Ini merupakan tekad Aryok untuk membalas dendamnya terhadap gue karena dikali pertama Aryok main PES dengan gue, Aryok harus menerima kekalahan yang begitu telak dan sangat memalukan. Dalam 11 kali pertandingan, gue berhasil menyabet 9 kali kemenagan dan hanya 2 kali mengalami kekalahan. Rekor yang membanggakan bagi gue tentunya.

Kali ini gue merasakan semangat yang begitu membara pada diri Aryok. Namun gue tetap aja santai dan yakin gue akan kembali keluar sebagai pemenang nantinya.

Di kosan.

Priiiiittt..

Pertandingan pun dimulai. Seperti biasa, gue memakai tim yang berjuluk Los Blancos yaitu Real Madrid. Sebuah Tim yang banyak dihuni oleh para pemain bintang didalamnya. Dan dari sekian banyaknya bintang tersebut, CR7 (Chiristiano Ronaldo) menjadi pemain andalan gue dan kerap kali menjadi penjebol gawang tim lawan.

Aryok yang mengaku telah banyak berlatih dan mengaku telah banyak mengalahkan anak Elektro lainya .
Dia memilih menggunakan Tim AC Milan. Tim besar dan juga banyak dihuni oleh para pemain bintang.

Prediksi gue sih, pertandingan akan berlangsung sengit dan penuh tensi yang tinggi. Kayak laga El Clasico yak.

Gue pun mengawali permainan dengan taktik 'CR7 to CR7'. Artinya gue bermain secara individual, dimana ketika bola sudah di dapat oleh CR7, gue kerap lupa membagi bola tersebut ke pemain lainya walopun di kondisi yang begitu sulit. Mungkin ini karena kekaguman gue terhadap CR7.
Dengan taktik tersebut gue berhasil mendominasi pertandingan. Kecepatan dan tendangan keras yang dimiliki CR7 kerap kali membahayakan gawang Aryok.
Namun sayang, hingga wasit meniupkan peluit tanda babak pertama berakhir, tidak satupun goal yang berhasil gue ciptakan. Gue melihat Aryok begitu senang saat itu.

Di babak kedua, gue belum juga mengubah taktik permainan gue. Aryok yang terus bermain bertahan sesekali mencoba memanfaatkan serangan balik. Tapi untung aja gue memiliki pemain belakang yang tangguh. Serangan Aryok pun tidak berhasil mengoyak gawang gue.

Di menit 80-an , momen yang sangat gue nantikan akhirnya terjadi.
Yak, gue berhasil menciptakan goal melalui kaki CR7 dengan tendangan kerasnya.
Aryok pun shock seolah-olah dia tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Gue yang begitu girang tak henti-hentinya meneriakan 'Goaaall' di depan muka Aryok.

Setelah unggul, gue mulai menurunkan tempo penyerangan. Gue memutuskan untuk bermain bertahan di sisa menit-menit terakhir. Hingga akhirya,
'Priiitt',wasit pun meniupkan peluit tanda pertandingan berakhir.
Gue resmi menjadi pemenang di pertandingan pertama tersbut.
Ini merupakan awal yang bagus bagi gue.

Aryok yang tidak terima pun kembali menantang gue untuk bermain.
Namun, dikarenakan level yang belum berimbang, di pertandingan ke dua pun gue kembali keluar sebagai pemenang. Gue pun kembali semakin sombong dam menertawakan Aryok ke dua kalinya.

Di pertandingan ketiga Aryok bermain begitu kesetanan. Aryok mendominasi jalanya pertandingan dengan permainan 'kick and rush'. Hanya sesekali saja gue mendapatkan bola. Gue begitu takjub dengan permainan Aryok saat itu.
Dan akibat kesombongan gue, gue harus membayar mahal semuanya dengan sebuah kekalahan melalui adu penalti.

Sesaat gue pun terdiam dan meratapi akan kegagalan gue memetik kemenagan.
Gue muali berpikir,'apa gue yang semakin bodoh atau Aryok yang semakin meningkat permainanya?'.
'Ahh, masa bodoh. Gue harus yakin dengan kemampuan gue', gumam gue dalam hati.
Gue pun mencoba menghapal dan mempelajari cara permainan Aryok.

Hingga akhirnya pertandingan ke 4, 5, 6 , 7............ dan 12.
Kami pun memutuskan untuk mengakhiri permainan dikarenakan mata yang sudah lelah .
Dari sekian banyaknya pertandingan yang kami lakoni.
Gue kembali keluar sebagai pemenang. Kali ini kemenangan agregat gue tidak begitu jauh. Gue hanya menang dengan agregat 7-5.
Agregat yang begitu tipis dibandingkan kemenangan gue yang pertama kali yang mencapai 9-2.
Tapi gue bersyukur. Gue masih bisa keluar sebagai pemenag di pertandingan itu.
Ini semakin membuktikan kalo gue berhak mendapat status sebagai The King of PES .
Status yang hanya ada di dalam khayalan dan imajinasi gue sendiri.

Gimana?? Masi ada yang berani lawan gue??

Lets Play !!

Senin, 25 April 2011

Lagu Santai

Karena jadwal kuliah yang kosong. Ditambah lagi buntunya pikiran gue dalam merangkai setiap kata untuk kembali mempublikasikan cerita keseharian gue.

Dari pada diam dan mengganggur,
Gue iseng-iseng searching video di Youtube.
Harapan gue untuk meRefresh kembali pikiran agar jernih dan segera mendapat ide baru lagi dalam menulis.

Berhubung akhir-akhir ini speaker di kosan gue sering kali mengumandangkan lagu Stay The Night by James Blunt. Lagu lama, yang gue baru kenal setelah Panji mempromosikan lagu ini di kosan gue beberapa bulan yang lalu.
Gue pun memutuskan menyaksikan video klip tersebut.


Dari pada penasaran, langsung aja liat ya videonya



gimana?
Tentu setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda.

Kalo Menurut gue sendiri,
Dari video klip tersebut dapat diambil pesan positive yang terkandung didalamnya.

Dari latar tempat video tersebut diambil, menurut gue ini bermaksud menunjukan bahwasanya dunia ini begitu luas.
Ada banyak hal ataupun kegiatan yang bisa kita lakukan .  Positive atau negative tergantung dari kepribadian kita masing-masing.

Suara merdu dan petikan gitar yang terdengar begitu syahdu. Hahaa.
Maksud gue lebih kepada 'easy listening' semakin memberikan energi positive kepada kita untuk melangkah melakukan suatu kegiatan.

Ini sih menurut kaca mata gue, seorang mahasiswa yang buta akan alat musik dan memiliki vokal suara yang cukup membisankan.

Selamat menikmati Guys!! 

Senin, 04 April 2011

Mirza's Party


Gue punya seorang teman bernama Mirza Faika.
Coba tebak dari namanya, dia cewek ato cowok?
AYook tebakk.

Yak betul, bagi kalian yang menjawab Mirza adalah seorang cewek. Ini kelihatan dari struktur namanya, sangat jauh dari kesan cowok sejati. Jadi wajar aja kalian memilih cewek sebagai jawabanya.
Tapi tunggu dulu. Bagi kalian yang menebak dia seorang cowok, tidak salah juga. Karena aslinya, dia adalah cowok yang terjebak dalam nama dan tubuh cewek. Sehingga terkadang membuat sedikit ambigu.
Sampai sekarang aja, jujur gue masi binggung siapa mirza sebenarnya.
Disini kiita ambil kesimpulan aja Mirza adalah setengah cewek dan juga setengah cowok. Jadi terserah pada kalian mengartikanya.

2 hari yang lalu, tepatnya pada hari  sabtu malam atau malam minggu istilah gaulnya.
Mirza mengundang aku dan sedikit teman yang lain ke acara perayan ulang tahunnya yang ke 19 bertempat di Pizza Hut, Malang.

Kenapa Mirza hanya mengundang sedikit orang saat itu?
Tentu karena suatu hal yang selalu menjadi masaalahnya dalam menjalani kehidupan.
Ya, 'uang'.
Mirza adalah teman gue yang memiliki uang terbatas. Saldonya selalu tertipis dianatara yang lain.
Gue bicara gini berdasarkan fakta yang gue dapat dari hasil research yang gue lakukan selama bertahun-tahun lamanya.
Bisa diliat dari kesehariannya.
Setiap hari mirza hanya makan 1-2 kali, bahkan bisa kurang . Kalo di Rupiahkan hanya berkisar 4-6 ribu perharinya. BIsa dibayanginkan gimana menunya.

Yang lebih  memprihatinkan lagi adalah sesekali Mirza mengemis kesana kemari demi mengais sesuap nasi.
Gue tau, dia malu meminjam uang pada kami. Padahal kalo dia minta pinjam, pasti kami sebagai teman akan meminjamkanya, berapapun nominalnya.

Malam itu, awalnya mirza sempat ragu akan menTreat kami di Pizza Hut.
Mirza berpikir akan men Treat kami di suatu tempat yang menu makananya adalah 'nasi tanpa lauk'. Makanan yang biasanya dia makan.
Mirza berdalih, 'nasik lebih penting dari lauk' (Orang Malang pasti tau dimana tempatnya).
Padahal gue tau, Ini lebih disebabkan karena ketipisan dompet yang melanda mirza faika setiap saat, diamanapun dan kapanpun.

Tidak mau teracuni oleh makanan 'nasi tanpa lauk'. Kami pun mencoba merayu Mirza sekuat tenaga agar merubah rencanya ke tempat yang lebih asik yaitu Pizza Hut.

Di mulai dengan teman gue, Piras. Sebagai pakar dalam kecowokan. Piras pun langsung melakukan aksinya. Pertama, Dia mencoba membelai mirza dengan najongnya.
Terus menggombalinya dengan kata-kata manisnya.
Memegang tangan. Hingga ................. .
Atraksi ini berlangsung beberapa saat. Gue dan teman yang lain pun hanya bisa menjadi saksi bisu akan tndakan abnormal tersebut. Gue harap gak ada yang menirukan hal ini.

Merasa tidak tahan dengan godaan Piras, mirza pun tiba-tiba terbius dan langsung berubah pikiranya.
Mirza meng Iyakan ajakan kami untuk makan di Pizza Hut.
Disana terlihat, Mirza bagaikan orang yang terkena rabies. Sepertinya cara Piras tadi manjur dan sukses.
Selamat Piras.

'treeng, buutt, brromm', variasi suara motor yang kami kenakan.

Tidak lama kemudian, tepatnya pukul 8 malam kami pun tiba di Pizza Hut. Hal yang sudah sangat kami nanti-nantikan. Kebetulan kami semua belum belum makan. Wajar aja kami sangat menunggu momen tersebut.

Namun ada satu hal yang kami lupakan saat itu. Malam itu adalah malam minggu. Malam yang biasanya rame akan pengunjung.
Dan dugaan kami ternyata tepat, setibanya kami disana, pengunjung begitu ramai dan padat disana.
Kami pun terpaksa harus menunggu selama hampir setengah jam lebih sebelum akhirnya kami mendapatkan tempat duduk.

Mirza yang masi dalam keadaan terbius (rabies).
Tiba-tiba saja memutuskan untuk memesan 12 pizza mini beserta minumnya dengan muka cengar cengir.
Padahal jumlah kami hanya ber-7. Tentu porsi tersebut sangat banyak.
Tapi tunggu dulu, itu semua merupakan menu paketan yang tentu harganya jauh lebih murah.

Kami pun membunuh malam (kayak lagu anang sama anaknya) dengan bercerita, tertawa dan menejek satu sama lain.
Hingga Tidak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul 10 lebih.
Itu pertanda kami harus segera pulang.
Maklum terbiasa sebagai anak rumahan. ahaha

Malam itu juga menjadi malam yang sangat spesial bagi Mirza.
Selain perayaan ultahnya. Malam Itu juga merupakan kali ke 2 bagi mirza makan d Pizza Hut.

Happy anniversary Faika Mirza.