Sabtu, 16 Juni 2012

Kebiasaan Aneh Pengguna Social Media



Di zaman sekarang tentu yang namanya social media uda gak asing lagi bagi semua orang.
Dengan social media kita tetap bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang uda jauh entah dimana.
Tidak hanya itu di social media pun kita akan banyak menemukan teman baru yang kita sendiri gak pernah tau siapa, dari mana, mukanya gmana? makhluk hidup apa bukan?
Disini yang paling menarik perhatian gue adalah kebiasaan orang untuk mengupdate status mereka di jejaring sosial tersebut. Memang gak ada salahnya sih, wong iku hak setiap orang.
Tetapi karena bebasnya setiap orang untuk mengupdate status, hal-hal yang tidak perlu pun gak ketinggalan mereka update. Hal ini yang menurut gue gak penting banget.
Misalnya aj contohnya gini
"Aduuh gue kebelet boker ni :(" #gaktahan
kalimatnya emang simple, tapi yang buat heran, kenapa dia yang dalam posisi kebelet itu masih sempat-sempatnya update status. Apa emang zaman sekarang update status sebelum boker termasuk salah satu ritual boker?

Kalo biasanya kan  ritual yang kita kerjain cuman duduk/jongkok di kloset, terus nabung buat tambahan simpanan di septic tank, setelah itu siram, terus ya uda cuci (cebok).
Kalo sekarang , ada tambahanya update status dulu sebelum boker.
Kurang kerjaan amat kan dia update gitu juga gak bakalan ada yang peduli.
Terus biasanya orang yang update status pengen ada tanggapan dari orang lain. Nah kalo statusnya gitu, tanggapan apa coba yang dia harapkan.
Gak mungkin kan ada orang yang reply,
"mau boker ya? ak ikutan dongg :)" ato gak "iih bikin penasaran deh entar tabungan kamu bentuknya unyuu-unyu kayak mukamu gak sih"
Apaan coba, uda statusnya gak penting yang reply juga pada gak jelas semua.

Ada lagi status yang sering banget buat orang penasaran.
Gue ambil contoh misalnya aja gini
"Mudah-mudahan ini yang terbaik buat kita, ak harus kuat"#someone
Gilak statusnya buat orang penasaran banget kan.
Status gini yang biasanya sering banget buat tangan orang pada gatal untuk nge reply.
"kenapa bro? cerita dong"
Uda buat orang penasaran malah dia cuman balas "gak apa kok bro :)"
Orang -orang yang penasaran tadi cuman dibalas gitu doang. Apa gak buat tambah penasaran.
Terus emot smile yang dipakai, ini bohong banget jelas-jelas dia lagi sedih. Munafik banget tu orang. Padahal bisa aja waktu balesin tangapan dari followernya dia lagi nangis sambil ngelapin air matanya pake kaki, secara tanganya lagi buat ngebalas tanggapan orang.

Oleh karena itu, gue paling jarang buat status, ngereply status orang juga jarang banget.
Gue lebih suka nge RT aja, lebih simple.Dan itu prinsip.
Tapi satu hal yang gue sayangkan dari diri gue.
Waktu ada orang yang buat status bergenre penasaran. Timbul tekanan batin yang begitu besar dalam diri gue untuk stalking timeline orang tersebut. Gue sering banget penasaran sama status orang. Makanya gue sering stalking di timeline tu orang . Sambil berharap mendapat jawaban atas kegundahan dari si pembuat status tersebut.

Jumat, 08 Juni 2012

Ketegasan Sosok Ayah Dalam Mendidik


Gue yakin setiap orang di dunia ini punya anggota keluarga. Baik itu ayah, ibu, kakak, adik dan lainya. Bahkan seorang yang tidak mengenal siapa kedua orang tuanya karena suatu hal, seperti ditelantarkan oleh kedua orang tuanya sewaktu kecil dia masih bisa mengangap seorang yang menagsuh nya adalah sebagai anggota keluarganya. Walopun tidak ada hubungan darah di antara mereka.

Bicara mengenai keluarga, sampai sekarang gue masi memiliki keluarga inti yang utuh. Ini adalah hal yang patut gue syukuri, sebab gue masi beruntung memiliki mereka semua, gak sedikit orang yang uda kehilangan keluarga inti mereka sejak kecil. Gue yakin perjuangan hidup mereka jauh lebih berat dari anak-anak lainya.
Gue adalah anak ke dua dari empat bersaudara. Gue terlahir setelah 7 menit kembaran gue dilahirkan. Yak, bisa disimpulkan gue adalah seorang anak kembar. Dalam tradisi penduduk Sumatra, jika seorang ibu melahirkan anak kembar maka bayi yang keluar pertama lah yang dikatakan sebagai abang (kakak). Tetapi dalam tradisi penduduk Jawa, makan bayi yang keluar belakangan lah yang akan menjadi abang ( kakak). Berhubung gue dilahirkan di Aceh yang masih termasuk pulau Sumatra, maka orang tua gue lebih memilih gue sebagai anak kedua ato adik dari kembaran gue.

Banyak orang yang beranggapan kalo kembar itu banyak keindetikanya. Ibarat kata bagai pinang dibelah dua. Tapi gue gak percaya dengan anggapan tersebut. Karena gue yang terahir sebagai anak kembar tidak merasakan hal tersebut. Gue dan kembaran gue jauh berbeda, mulai dari fisik yang sama sekali tidak ada kemiripan bisa dikatakan 80% perbedaan diantara kami. Kemudian dari sifat juga demikian, kembaran gue lebih penurut dengan orang tua, lebih sopan, lebih rapi dalam berpakaian. dan semua yang baik-baik lebih banyak melekat di kembaran gue. Gue itu kebalikan juga dari sifat kembaran gue walopun gak semua karena ada satu hal yang kita ini mirip. Kita sama-sama pintar dalam pelajaran berhitung. Biarpun ini Cuma menurut gue sendiri sih, bukan bermaksud sombong ya. Hehehe

Uda cukup tadi selingan penjelasan mengenai diri gue (walopun gak cuman gue sendiri, tetapi kembaran gue juga).  Kali ini gue mau menceritakan mengenai Ayah. Ayah siapa? Ayah gue sendiri tentunya. Di mata gue ayah adalah sosok yang tegas dan disiplin dalam hal apapun. Tidak terkecuali kepada anak-anaknya sendiri. Dari semenjak gue keci atau waktu zaman gue SD , sikap tegas dan disiplin sudah ayah terapkan kepada kami. Misalnya aja dalam jam belajar malam. Disaat pukul 7, sehabis solat meghrib ayah selalu akan mematikan TV dan ayah selalu menyuruh kami untuk belajar. Gue yang terkadang lagi seru-serunya nonton acara TV tentu kesal ketika ayah mematikan TV tiba-tiba. Ya seperti anak SD biasanya, gue langsung aja merengek kesetenan. “Yahhh  hidupiiiinn !!! AAAAAAAAA.” Teriakan itu biasanya adalah jurus bagi anak kecil untuk mendapatkan apa yang dia mau. Pada saat itu gue yakin bakalan berhasil merayu ayah gue. Namun jurus pamungkas gue gagal total. Ayah gue justru yang bergantian mengeluarkan jurusnya. Dia  mengambil tali pinggang dari celananya untuk menakuti gue. Sebagai seorang anak yang cerdas gue mengerti apa maksud dari ayah gue mengambil tali pinggang dari celananya. I know Dad, what does that mean .Gue pun langsung reflek untuk berhenti  merengek, gue hapus air mata yang berkucuran deras di pipi kemudian gue pergi untuk mengambil buku pelajaran.

 Jam belajar gue juga ditentukan oleh ayah. Gue harus belajar selama minimal 3 jam. Bayangin deh buat anak SD belajar 3 jam itu rasanya kayak lagi nunggu waktu berbuka puasa di bulan ramdhan . lamanya tu kebangetan.Tapi hal itu akan berbeda jika 3 jam yang digunakan adalah untuk bermain game ato nonton kartun. waktu 3 jam tadi bakalan terasa begitu sebentar, baru ngerasa nonton bentar, eh tau nya uda habis kartunya

Kegiatan belajar malam tadi terus gue lakuin dalam pengawasan mata ayah. Sebelum sampai 3 jam beajar, gue sering banget gak kuat buat nahan mata untuk tetap melek. Kalo uda gitu gue pura-pura aja izin ke papa gue untuk belajar ke kamar, alasana sih biar lebih focus belajar kalo dingin. “Yah, adek belajar di kamar aja ya disini panas banget , gak ada  AC.” Sambil mengetik tugas kerja di computer ayah menjawab singkat,”iya, tapi kamu jangan tidur!”
Tanpa menjawab sepatah kata pun, gue langsung pergi menuju kamar. Gue buka pintu kamar , gue langsung disambut dengan hembusan hawa dingin yang begitu merangsang gue untunk segera melompat ke tempat tidur dan segera tidur.

Gue mulai mengambi posisi telungkup dan menaruh bantal di bawah dada dan dagu. Tidak lupa, gue juga menaruh buku pelajaran di depan kepala . Hal ini agar ketika ayah gue masuk tiba-tiba dia akan berpikiran gue sedang belajar serius sampai ada orang yang masuk kamar pun gue gak tau.
Tapi semuanya berbeda dengan rencana gue, barubeberapa menit tiba-tiba ayah masuk ke kamar gue. Dan disaat itu gue lagi tertidur pulas. Kalo scenario awalnya kan, waktu ayah gue masuk ke kamar ayah tidak akan curiga kalo gue tidak sedang belajar secara ada buku yang gue letakin di depan kepala gue. Tetapi faktanya tidak demikian. Ayah malah mengetahui bahwasanya gue sedang tertidur pulas dengan liur yang yang membentuk kolam renang di bantal gue. Gue tidak dibangunkan dengan lembut seperti yang dilakukan ayah waktu membangunkan gue di pagi hari.” Dekk bangunnn banguunn”,terdenagar suara ayah. Mendengar suara ayah yang begitu besar sontak aja buat gue kebangun  “Ayah uda yakin kamu gak akan belajar di kamar , kamu pasti tidur”.” pergi belajar lagi sana”,ayah menambahkan.

Sambil membersihkan iler yang masi ada di pipi, gue pun kembali belajar diluar kamar dan bergabung dengan sodara gue yang lainya. Hal ini terus gue dan sodara gue alami sampai dibangku SMA. Ayah sangat serius dalam hal pendidikan bagi anak-anaknya tidak hanya cerdas saja yang diharapkan ayah kepada kami, tetapi dengan kedisiplinan dan sikap tegas yang diterapkanya dia ingin anaknya untuk siap menjadi pemimpin yang sukses kelak.
Hingga sekarang gue bisa keterima di jurusan  Teknik Elekto di salah satu universitas negri, yang memang merupakan jurusan impian gue. Ini tentu tidak lepas dari peran ayah gue yang cukup besar.

Emang semasa kecil dulu gue masi belum menyadari, gue masih sering marah dengan ayah karena terlalu disiplin dan keras dalam mendidik anaknya. Tetapi setelah gue menjadi mahasiswa sekarang dengan pola pikir yang semakin dewasa gue uda mulai merasakan manfaat dari didikan ayah gue yang seperti kemiliteran tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari misalnya jika ada janji dengan teman atau organisasi, gue terbiasa untuk sebisa mungkin tepat waktu dan untuk jam belajar pun gue tetap terbiasa untuk meluangkan waktu sekecil apapun untuk belajar materi yang sudah dijelaskan oleh dosen. Mungkin kalo ayah gue gak ngedidik gue kayak gitu, gue gak tau gimana sekarang. Hidup gue mungkin akan berbeda 180 derajat dengan sekarang.
Jadi gue yakin,semua orang tua di dunia ini gak ada yang tidak baik. Semua orang tua menggingginkan yang terbaik buat anak mereka. Cuman cara dan penyampaian mereka saja yang berbeda-beda. Tapi itu adalah hal yang wajar, karena di dunia ini manusia diciptakan berbeda-beda. Semua orang punya kekurangan dan kelebihanya masing-masing. No body is perfect.

Note:
Cerita ini sih niatnya mau gue ikutin lomba, tapi karena gue baru tahu bahwasanya syarat lomba minimal naskah 7 halaman.
Dan ditambah deadline yang uda mau habis
Daripada tulisan gue tidak ada yang baca, alangkah lebih baiknya pengalaman gue ini, gue share di blog ,dengan harapan semoga cerita gue ini bermanfaat bagi orang banyak :)

Satu lagi yang penting
Kata AYAH, gue buat supaya lebih formal aja
Gue sih panggil Ayah , ya PAPA.

  


















Minggu, 03 Juni 2012

Pentingnya Time Management

Uda lama banget gue gk nulis di blog , kalo ibarat rumah yang uda lama ditinggalin bisa-bisa blog gue ini uda di tungguin sama makhluk-makhluk halus (baca: pocong, kuntilanak, genduruwo) dan teman2nya. Kebanyakan kalo disebutin satu-satu.

Apa yang memotivasi gue kali ini untuk menulis kembali?
Oke, gue akan ceritain di bawah
Sewaktu gue lagi Kaskusan gue gak sengaja iseng buka forum Young On Top Kaskus Comunity (YOTKC) di Kaskus. Gue telanjangi satu persatu apa aja yang dibahas di forum YOTCK itu. Gue baca-baca, ternyata forum yang satu ini gak kalah menarik dengan forum lainya. Sampe gue nemuin ada lomba blog yang diadain www.nutrifood.co.id . Begitu gue baca syarat , deadlie lomba dan lain2nya. Gue mulai tertarik buat ikutan nulis. Ngarepnya sih gue bisa menang.

Gue mulai berpikir mengenai apa yang harus gue tulis.
Tema yang diberi adalah mengenai kesehatan.
Awalnya sih gue bingung nulis apa. Temanya berkesan serius banget.
Sepeti yang diketahui, tulisan gue biasanya lebih ke hiburan buat seru-seruan.
Jelas ini tantangan buat gue.
Tetapi sebagai lelaki sejati kata gue sendiri. Gue paling suka dengan tantangan.
LO JUAL GUE BELI
Setelah 5-10 menit berpikir gue akhirnya menerima setitik pencerahan buat tulisan gue kali ini.
Pada gak sabar yak, ya uda langsung aja ya ke TKP.


Pertama gue mau kenalin diri gue secara singkat. Gue gak akan ceritain mengenai makanan favorit ato pun hobi gue . Gue yakin gak akan ada yang mau tahu.
Gue sekarang adalah seorang mahasiswa Teknik Elektro di salah satu Unversitas Negri, di Malang.
Seperti yang diketahui banyak orang bahkan sudah masuk kedalam mindset seseorang bahwa kuliah di teknik itu susah. Susah lulus, susah pelajaranya dan yang paling susah adalah susah temuin cewek cantik.
Makanya gak semua orang mampu bertahan dan menyelesaikan kuliah di Fakultas Teknik.
Hanya orang-orang yang kuat dan bermental baja lah mampu bertahan (mudah2an gue termasuk golongan tersebut).

Di fakultas Teknik, banyak dosen yang memberi tugas gak kira-kira.
Gue gak tau kenapa, mungkin ini udah tradisi turun menurun kali.
Jadi waktu dosen-dosen ini kuliah dulu, gue yakin para dosenya juga ngasih tugas yang gak kalah sadisnya.
Sehingga wajar aja, kalo banyak dosen yang coba untuk balas dendam ke para mahasiswanya.
we will take revenge for you. Sadis amat.

Dan dikala tugas yang begitu banyak ini, gue suka banget untuk menunda mengerjakanya.
Gak tau kenapa, rasa malas gue begitu besar, sebesar rasa cinta gue ke seseorang disana(aseeekkk).
Gue terus menikmati waktu untuk bersantai-santai. Gue pergi hang out bareng teman, cari kuliner baru, maen game, kaskusan hingga batman keluar dari sarang. Dalam pikiran gue sederhana "ah entar aja kerjain tugas, besok aja, paling 1jam uda kelar."
Dengan mindset seperti itu, menyelesaikan tugas terus gue tunda , yang mulanya ingin kerjakan besok, jadi lusa, lusa jadi hari setelah lusa. Pikiran seperti ini yang sangat menyesatkan.


Sampe tiba hari dimana sebelum pengumpulan tugas ato H-1.
Di waktu ini sering banget ngebuat gue stress tingkat Dewa Bujana. Pengen banget gue hantukan kepala ke kasur.
Kesal habis gue sama diri sendiri
Gue mulai menyakan pada diri gue, "kenapa ni tugas gak gue kerjain dari kemaren?"
"Kenapa gue sibuk keluyran yang gak jelas?"
Banyak waktu yang gue buang sia-sia. Semua cuman buat kesenagan gue sesaat.
Gak ada yang abadi (kayak lagunya peterpan).

Waktu lagi Hang Out 
Nongkrong di Mall


Akibatnya, tugas yang tadi terus gue tunda harus segera selesai.
Saat itu gue merasa dikejar dengan waktu.
Karena kebanyakan tugas tidak semudah yang dipikiran gue, gue butuh waktu berjam-jam untuk nyelesaikanya.
Mau tidak mau, gue pun harus bergadang.
Agar kuat begadang dan biar afdol  gue pun harus meminum kopi. Minum kopi semacam ritual wajib bagi para pegadang.
Seperti diketahui kopi punya kafein yang bisa ngebuat kita gak ngantuk.
Satu saset, dua saset, 3 saset bahkan bisa lebih kopi yang gue minum untuk menemani gue begadang.


Setelah seharian begadang penuh, gue pun berhasil menyelesaikanya di kala Batman kembali ke sarangnya. Dan ayam mulai berkokok.
Karena jadwal kuliah gue banyak di pagi hari. Gue memutuskan untuk pisah ranjang dengan kasur gue, gue gak ada waktu buat ngelayanin lagi.
Karena gue pernah troma, kalo gue mutuskan untuk tidur lagi bisa-bisa gue kebablasan.
Tetapi dengan tidak tidur semalaman, alhasil di perkuliahan pun gue susah untuk fokus. Mata gue merem-melek terus dengan bit tertentu. Materi kuliah pun gak ada yang nayngkut di otak gue.

Kejadian seperti ini sering gue alami di awal gue kuliah.
Untung aja sekarang gue uda bisa merubahnya. Gue yang sekarang uda beda.
Gue tau kuncinya, gue harus bisa mengatur waktu yang 24 jam itu. Dalam 1 hari semua orang memiliki waktu yang sama tetapi pemanfaatan waktunya yang berbeda-beda.
Orang bijak akan selalu mengahargai waktu yang dimilikinya.
Karena waktu gak akan kembali. Apapun pekerjaan yang bisa kita kerjakan sekarang, kerjakanlah.
Gue rasa gak ada ruginya, walopun gak selesai setidaknya kita uda menyicil pekerjaan di hari berikutnya.

Oya penting diketahui, kebiasaan begadang bagi mahasiswa ini sangat tidak baik bagi kesehatan.
Begadang itu bisa merusak sisitem kerja hormon dalam tubuh. Sehingga imun dalam tubuh akan menurun. Jadi uda jelas penyakit gampang banget menyerang tubuh kita.
Apalagi sering kita begadang dengan ditemani kopi, rokok ato minuman bersoda,
Mungkin di masa muda, sakitnya belum begitu parah, tetapi ketika kita sudah mulai berumur, pasti akan ada efek negatip pada tubuh kita akibat begadang tersebut.

Untuk itu time manageent sangat penting bagi kita generasi muda, dengan time management yang baik , begadang pun dapat kita hindarkan.

Ingat sehat itu lebih penting dari pada sakit (apaan maksudnya).
Intinya jagalah Kesehatan sejak dini,