Jumat, 22 Juli 2011

Semester Pendek



Liburan.
Mulai Liburan semester genap sebenarnya uda lama banget. Seingat gue, dari tanggal 11 juli kemaren, kampus gue uda ngadain liburan masal.
Gak heran, anak-anak rantau uda pada pulang kampung.
Di tambah lagi kampus yang biasanya rame di jamah para mahasiswa mulai terlihat sepi.

Namun di balik fenomena libur panjang ini,  gak semua mahasiswa dapat merasakan dan ikut berpatisispasi menikmatinya. Termasuk gue sendiri.
Ada faktor eksternal yang menghambat ritual 'Malin pulang kampoang' tertunda untuk beberapa minggu.
Salah satu penyebabnya , ya itu, nilai yang hancur .
Terlihat dengan jelaas (baca:sadis), nilai D  dan E mendominasi KHS gue.

Akibatnya, suka gak suka,jalan terakhir gue untuk memeperbaikai nilai adalah denagn mengiikuti SP ( semester pendek).
Tujuanya sih uda jelas untuk memperbaiki nilai. Hope, it can happen.
Satu lagi, gue pengen buat orang tua gue bangga. Percuma aja orang tua gue uda ngebiayai kuliah mahal-mahal. Terus nilai yang gue tunjukin ke mereka gak ada satupun yang berwujud.
Makanya, di SP ini gue bertekad untuk berjuang mati-matian. Gue relain tidur jam 10 malam bangun jam 7 pagi.
Waktu lapar, gue pergi cari makan. Waktu mau mandi, gue gak lupa bawa sabun.
Gilak kan pengorbanan gue.


Oya, tadi di kampus waktu gue sama teman-teman yang lain lagi pada ngumpul.
Tiba-tiba aja teman-teman  gue pada buat candaan kecil untuk saling menghibur sesama.

"woy,  lambang jurusan kita kan 'e' ." kata Gosi.
"Jadi wajar aja nilai 'e' yang banyak di KHS kita , ini ngebuktiin kalo kita tu bangga sama ni jurusan."

"ahahahaa"

Terus, si Lupi nambahi.
"Mahassiwa lain kan uda pada libur ni ceritanya. Jadi kalo bapak-bapak di warkop liat kita pergi ke kampus, pasti mereka pada mikir kita ni mahasiswa rajin. Gak tau aja dy, kalo kita SP."

Ya begitulah beberapa candaan singkat yang bisa sedikit menghibur kami para mahasiswa yang sedang berusaha menaklukan SP.

Sebetulnya sih masih banyak jokes singkat lainya.
Namun berhubung gue mau makan, sekian aja ya ceritanya.

Minggu, 17 Juli 2011

NASAKOM (NAsib SAtu KOMa)




'Kejar lah cita-cita mu setinggi langit'.
'Jangan takut untuk bermimpi setinggi-tingginya'.

Quotes yang sering banget gue dan semua orang dengar sejak dilahirkan di dunia ini.


Di SMA , gue punya cita-cita untuk berkuliah di jurusan teknik kelak.
Dalam otak gue yang pas-pasan ini, kuliah di jurusan teknik itu ibarat 'Menjadi seorang raja dalam kerajaan'.
Secara anak teknik tu pada macho abiss.
Ke machoan itu semakin di dukung dengan beberapa fakta.
Misalnya aja, bulu ketek yang nyambung sama bulu dada. Terus, Upil yang bebas berkeliaran dimana aja.
Gak bakalan ada orang ang peduli deh.
Karena dapat di pastikan keberadaan para wanita di fakultas teknik tu minim banget, bisa dibilang limited edition.


Mimpi gue ternyata berbuah manis.
Gue keterima di sebuah PTN, jurusan Teknik Elektro.
Perasaan gue waktu itu sulit di ungkapkan dengan kata-kata. Ceeilee.

Kuliah di Teknik Elektro ,ternyata gak semudah yang gue bayangkan.
Gue setuju dengan perkataan, 'Kuliah tu ibarat panggung gladiator Killing or Being Killed.
Gue termasuk salah seorang yang di bunuh. Damn it's true
Susaah banget kuliah di elektro bagi gue. Rasanya tu kayak kita punya bisul sebesar buah jeruk di pantat, terus kita dipaksa duduk dengan lidah menjilat kaki.

Gue gak tau, apa mungkin ini karena IQ gue di bawah rata-rata.

Sudah setahun gue kuliah di jurusan Teknik elektro.
Bukanya peningkatan prestasi yang gue peroleh, tapi malah sebaliknya.
Di semester awal, gue masi mampu mendapat IP 2,** tapi di semester kedua, IP gue semakin terperosot dengan hanya 1,**.
Bisa dikatakan, otak gue mengalami pendegradasian fungsi.

Fenomena ini, membuat papa gue 'mendidih'.
Gak heran ketika di telepon. Papa gue lebih mendominasi pembicaraan.

'Papa heran sama kamu, do', menghela napas sesaat.'Papa malu punya anak kayak kamu'. Papa melanjutkan.

Dengan nada polos (innocent) gue menjawab,'Kenapa malu pa?'

'Papa malu ,teman papa yang anaknya juga kuliah di Jawa', nada suara papa mulai mengeras.'asal kamu tau, IP mereka tu 3 lebihh'.

'heem', suara tikus kejepit (baca :fido).

'Kamu tu bodoh, goblok, ******, gak pernah buat orang tua bangga.' Rentetan kata-kata bijak yang berhasil gue ingat sampai sekarang.

Papa kembali melanjutkan siraman rohaninya,' Kalo kamu uda gak mau kuliah, kamu bilang sama papa!! Masi ada adek-adek kamu yang mau diurus'.

Gue gak bisa ngebayangin muka papa gue waktu itu. Satu hal yang pasti, mukanya bisa jadi lebih seram dari  shinchan. Oya, pembicaraan di telepon tadi lebih sering monolog.

Dari pembicaraan tadi gue sadar, IP adalah segalanya buat papa.
Dia gak pernah mau tau apapun alasan gue, entah itu karena gue kurang bisa sama pelajaranya  ato gue gak nyaman sama jurusanya.
Itu adalah alasan manja yang gak bakalan mungkin papa dengarin.

Jadi lebih baik, kalo gue ngedengarin semua yang papa bilang.
Ya, walopun nanti apa yang papa bilang bakalan keluar lagi dari kuping kiri gue. Tapi setidaknya gue uda berusaha untuk dengarin.

Tadi sebelum gue nulis cerita ini, gue sempat npnton film Kambing Jantan untuk yang ke dua kalinya.
Uda tau kan siapa aktornya. Yak, Raditya Dika.
Bukan masalah film nya yang mau gue bahas disini, cuman gue mau nunjukin sedikit perbedaan jalan hidup gue sama dia.



Apa maksudnya sama foto diatas?
Hehe, apa ya. Gue juga binggung, kayaknya gak ada hubungan.

Pokoknya,gue bukan kayak Raditya Dika di film Kambing Jantan nya. Dimana dia bisa terus terang kepada orang tuanya kalo dia uda gak nyaman sama kuliah Finance nya di Austarlia dan ingin segera berhenti.
Terus, orang tua nya pun mendengarkan dan menyetujui apa keinginan dia.

Kalo cerita gue sama kayak dia, mungkin gue uda bakalan buat film.
Judulnya 'Bukan Kambing Jantan'.

WEll,Life Must Go On

Sabtu, 09 Juli 2011

4L@Y


Pagi tadi, di waktu gue dan mirza sedang makan bersama.
Bisa di bilang nge-date. Tapi itu anggapan  Mirza, secara dia belum (gak akan) punya pacar.
Bagi gue, makan bersama dengan Mirza adalah cara yang paling efektif, agar gue terhindar dari godan Om-om yang jenis kelaminya masih belum jelas (baca: HOMO).
Bisa di katakan, Mirza merupakan sebuah tameng yang berdiri kokoh dan berfungsi melindungi diri gue dari godaan OM-OM Jablay.

Selagi asik-asiknya menjamah dan merobek2 daging si ayam dengan brutal.
Tiba-tiba aja Mirza berceletuk tentang si Andi.
Tapi tenang, Andi disini bukanlah salah seorang teman kencan Mirza.
Dia adalah teman sepermainan gue dan mirza di masa SMP.

'Do,pernah baca gak Postingan Andi di FB?', kata Mirza dengan muka berseri-seri.

'Ya pernah la jok, namanya juga gue uda jadi Friend dia di fb', sahut gue.

'Haha',Mirza ketawa. 'susah kalii kan baca tulisanya', Mirza melanjutkan perkataanya.

'Ahaha, I know, what you mean'.

'......'

Pokok dari pembicaraan kami disana adalah seputar tulisan ALAY ato 4l_4y. Dan yang menjadi objeknya adalah Si Andi.
Gue yakin, semua orang uda pada tau tentang fenomena tulisan alay tersebut.
Tulisan yang membuat mata keseleo ketika membacanya dan memaksa otak bekerja cukup keras untuk memahaminya. I hate to see the writing like that.

Oya,Biar gak terjadi fitnah. Gue bisa tunjukin beberapa bukti yang dapat menunjukan bahwa teman gue yang satu ini, layak di kategorikan sebagai orang yang memiliki TULISAN KERITING.
Ini gue ambil dari beberapa postingan dia di FB.

Baca sendiri ya,


Duhhh........

PniG Nih g'aD kRjaaN....
G'aD pmAsukan...
Yg ad mLah bNyk pNgeLuarn....
Kwan......
Bgi Q KrjaaN dNk....??
Yg jLs hRs haLaL y...



ato


Wduh....


Hjan puLa nE...

Q jd g'bs aPeL am s C ne...

HehehE......



ato


Kira2 bsK ad FnaL StatistiK g'y.....??


KLo ad...


Gwat nE.....


SoaL@ Q jrag Catat pLjran StatistiK tu.....

KACO NE.......,,,,,



Keliatan kan.
Gmana susahnya membaca tulisan tersebut.
Menurut gue, mereka yang memiliki kemampuan dalam menulis secara ALAY ini adalah tipe orang yang suka akan keribetan.

Liat aja, ketika mereka ingin menulis 1 kalimat.
Ada banyak hal yang harus mereka pertimbangkan.

-Pola tulisan  seperti apa yang harus dibuat dan seberapa banyak huruf besar dan kecil yang harus digabung untuk membentuk sebuah kalimat yang susah dibaca.

-Berapa banyak angka yang bisa diganti sebagai huruf. Contoh : 4--->> A  dan 5--->> S dan 6--->> G

- Dan berapa banyak kata yang dapat di singkat . Contoh: C-->> cewek   dNk--->> Dong

Itu adalah point-point penting untuk mereka yang ingin berkecimpung dalam penulisan ALAY.
Bagi yang mau coba. Gak ada salhnya ikutin poin-poin itu. Haha

Gue percaya 1 hal. Bagi mereka yang menulis secara Alay. Mungkin ,mereka memegang teguh sebuah prinsip different is not bad.
Ya,dengan tulisan seperti itu, mereka bisa lebih mengekspresikan dirinya, sambil nunjukin ke orang -orang bahwasanya mereka tu beda. Beda dari wajah, kulit , tangan dan jari mana yang dipake buat ngupil.
Ya, itu menurut pandangan Gue sendiri.

Namun, jika ada yang tanya ,'Do you wanna Try?'

Maka gue akan menjawab secara lantang 'NOO NOO!! '.

Jumat, 01 Juli 2011

Pasutri yang Gak Ideal !!

Siang itu, gue nemanin kawan gue si Piras pergi ke TIKI (Titipan Kilat).
Gue kurang tau, dia mau kirim barang apa. Gak penting bangat kan buat gue pikirin.

Waktu itu, jam tepat menunjukan pukul 11.45.
Uda cukup siang tapi cuaca tidak terlalu panas.

Faktanya, waktu itu gue belum juga sarapan pagi. Gak heran, perut gue pada komplain.
'Woyy, bangsaat. Kasii jatah makan dongg', kata perut gue.

Mendengar teriakan yang cukup mengerikan dari dalam perut.
Hati gue pun tergerak untuk menunaikan pemberian jatah makan pada perut semata wayang ini.

'Ras, Gue keluar ya', gue bilang ke Piras. 'Perut gue uda minta jatah ni', gue melanjutkan.
'Ok, Bro', Piras jawab singkat.

Gue berjalan di sekitaran TIKI meninggalkan piras yang sedang mengantri disana.

Mondar-mandir beberapa menit.
Gue gagal menemukan warung makaan. OH Shitt.

Berhubung gue uda gak ada tenaga,
Akhirnya, gue pun memutuskan untuk kembali.
Sambil berharap, akan ada seseorang yang datang membawakan makanan kepada gue,
Sebelum Gue mati kelaparan.

Menunggu sendirian diluar, rupanya membuat gue mati gaya.
Mau coba foto diri sendiri, dengan gaya mulut dimajuin kedepan dan kamera menjepret dari atas ato berfoto dengan gaya jari telunjuk di pipi dan dengan senyum ala pepsodent.
Bisa-bisa mereka yang pada lihat, akan mengira gue seorang wanita berdada rata.

Dari pada gue memfoto diri sendiri. Tiba-tiba aja otak gue bekerja cukup canggih.
Dengan HP yang mempunyai pixel kamera 8,1 MP.
Ya, gue harus memfoto sesuatu objek.
Apa aja, siapa tau jepretan gue bisa dijual kelak.
'Biar lapar, Asal Jepret'.

Objek yang gue dapati disana, kebanyakan adalah bapak-bapak berkumis tebal dengan sebatang rokok menemaninya. Kalo gue ambil objek itu, gue yakin, ketika gue kirim ke sebuah redaksi, foto itu akann langsung dijadikan tisu di kamar mandi. Dimana harga diri gue sebagai fotografer.

Hingga akhirnya, gue mendapati sebuah objek yang cukup menarik disana.
Ada perempuan dengan postur yang cukup tinggi lewat dihadapan gue.

Ini bukanlah hal yang biasa bagi gue. Kenapa?
Pertama, kebanayakan wanita Indonesia hanya memiliki tinggi 150-160 cm.
Kedua, Kebanyakan mereka keliatan tinggi karena menggunakan sepatu hak tinggi. Ini namanya penipuan.

Tapi kali ini beda, Gue lihat kakinya masi menapak di tanah. Ya iya lah, emnaknya Hantu.
Pokoknya, ini perempuan emank benran tinggi banget, gak kayak cewek Indonesia biasanya.

Liat aja ni fotonya.
Catatan: Gue ambil foto ini secara diam-diam, kalo sampe ketauan, bisa-bisa gue di plintir sama cewek ini terus dijadiin makanan ikannya.



Pasutri yang gak ideal

Gue yakin, ini adalah salah satu  korban suami yang takut istri.

Pekerjaan suami yang dialihprofesikan


Foto yang gue ambil dari jarak terdekat
Setelah berghasil menjadi PAPARAZI beberapa menit.
Piras pun keluar dan kami pun buru-buru pulang. Sebelum cewek itu sadar, kalo gue uda jadiin dia foto model gue siang itu. Piecee Girl.
Gue cukup senang karena berhasil menggambil gambar yang menurut gue cukup unik.
Ini cukup mengenyagkan perut gue yang lapar waktu itu. Hahaha