Senin, 29 Desember 2014

ROAD TO SEMINAR HASIL

        Tadi pagi gue pergi ke kampus. Dengan perasaan senang, gue memantapkan langkah kaki untuk mengurus persyaratan terakhir bagi gue agar dapat ikut ujian Semninar Hasil (Semhas).
Syarat terakhir agar gue bisa mengikuti Seminar Hasil tersebut adalah mengambil surat undangan ujian Seminar Hasil dan menyerahkanya kepada 2 dosen yang bakal menajadi pengnguji gue.
FYI, tanggal 30 Desember 2014 adalah ujian seminar hasil terakhir yang diadakan di jurusan gue. BTW, Semester ini adalah pertama kalinya jadwal ujian mulai dari seminar hasil, kompre dan Yudisium di jadwalkan. Berbeda dengan semester-semester sebelumnya dimana jadwal ujian diatas tergantung berdasarkan kuota jumlah peserta. Apabila telah memenuhi kuota maka ujian dapat dilaksanakan, gak ada penjadwalan seperti sekarang. Gak heran, jumlah mahasiswa yang medaftar mengikuti ujian seminar hasil tanggal 30 desember besok menjadi sangat banyak. Total ada 26 orang dari seluruh konsentrasi yang ada di jurusan gue dan ke 26 orang ini di bagi ke dalam 4 kelas berbeda . Gue masuk ke dalam kelas yang terdiri dari 7 orang peserta ujian seminar hasil.
Skip
Akhirnya gue tiba di kampus dan ternyata sudah ada beberapa orang teman gue yang besok akan berada di kelas yang sama dengan gue. Surat undangan buat dosen penguji uda teman-teman gue ambil dan sekarang waktunya buat kami menyerahkan ke surat undangan tersebut ke dosen penguji kami.
“Dosen penguji kita siapa ya? Ada 2 kan?”, tanya gue ke salah seorang teman gue.
“Iya ada 2 , Do. Ini Liat aja sendiri, Do”, jawab teman gue sambil menyerahkan 2 surat undanganya ke gue.
Gue langsung melihat ke nama dosen penguji di surat undangan pertama. Gue sangat bersyukur , dosen tersebut adalah dosen dari konsentrasi yang berbeda dengan konsentrasi gue. Gue pikir ini adalah hal yang bagus karena pasti nantinya dosen ini gak bakalan banyak tanya. Gue yakin, kemungkinan besar dosen ini hanya akan mengoreksi penulisan makalah jurnal dan cara kami presentasi nantinya. Taht’s nice.
Dengan hati yang berbunga-bunga gue melihat ke surat undangan ke dua. Di undangan ke dua , gue membaca gelar awal nama dosen penguj ini. Disitu tertulis tulisan “PROF” dan kemudian diikuti lagi dnegan nama dan gelar-gelar lainya. Singkat cerita , dosen penguji di undangan ke dua ini adalah dosen yang di segani di konsentrasi gue. Bagi gue yang belum pernah meraskan berada di kelas yang dia ajarkan, hal yang membuat gue sedikit takut adalah gelarnya. Gue langsung kepikiran bagaimana kalo nanti dia menanyakan hal yang sulit dan gue gak bisa ngejawab? Tapi apa boleh buat. Semua harus ditaklukan untuk mendapatkan gelar ST yang uda gue idam-idamkan banget.
Gue mencoba untuk tenang dan meyakinkan diri gue kalo besok semuanya akan berjalan dengan lancar dan gak ada yang harrus harus ditakutkan. Semakin gue takut, gue akan semakin nerveous. Gue gak akan membiarkan hal ini terjadi. Gue pasti bisa. 

Come on alfido, you can do it. Everythings gonna be ok. Do your best and God take the rest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar