Tadi
pagi gue pergi ke kampus. Dengan perasaan senang, gue memantapkan
langkah kaki untuk mengurus persyaratan terakhir bagi gue agar dapat
ikut ujian Semninar Hasil (Semhas).
Syarat terakhir agar gue bisa mengikuti Seminar Hasil tersebut
adalah mengambil surat undangan ujian Seminar Hasil dan menyerahkanya
kepada 2 dosen yang bakal menajadi pengnguji gue.
FYI, tanggal 30 Desember 2014 adalah ujian seminar hasil terakhir
yang diadakan di jurusan gue. BTW, Semester ini adalah pertama
kalinya jadwal ujian mulai dari seminar hasil, kompre dan Yudisium di
jadwalkan. Berbeda dengan semester-semester sebelumnya dimana jadwal
ujian diatas tergantung berdasarkan kuota jumlah peserta. Apabila
telah memenuhi kuota maka ujian dapat dilaksanakan, gak ada
penjadwalan seperti sekarang. Gak heran, jumlah mahasiswa yang
medaftar mengikuti ujian seminar hasil tanggal 30 desember besok
menjadi sangat banyak. Total ada 26 orang dari seluruh konsentrasi
yang ada di jurusan gue dan ke 26 orang ini di bagi ke dalam 4 kelas
berbeda . Gue masuk ke dalam kelas yang terdiri dari 7 orang peserta
ujian seminar hasil.
Skip
Akhirnya gue tiba di kampus dan ternyata sudah ada beberapa orang
teman gue yang besok akan berada di kelas yang sama dengan gue.
Surat undangan buat dosen penguji uda teman-teman gue ambil dan
sekarang waktunya buat kami menyerahkan ke surat undangan tersebut ke
dosen penguji kami.
“Dosen penguji kita siapa ya? Ada 2 kan?”, tanya gue ke salah
seorang teman gue.
“Iya ada 2 , Do. Ini Liat aja sendiri, Do”, jawab teman gue
sambil menyerahkan 2 surat undanganya ke gue.
Gue langsung melihat ke nama dosen penguji di surat undangan pertama.
Gue sangat bersyukur , dosen tersebut adalah dosen dari konsentrasi
yang berbeda dengan konsentrasi gue. Gue pikir ini adalah hal yang
bagus karena pasti nantinya dosen ini gak bakalan banyak tanya. Gue
yakin, kemungkinan besar dosen ini hanya akan mengoreksi penulisan
makalah jurnal dan cara kami presentasi nantinya. Taht’s nice.
Dengan hati yang berbunga-bunga gue melihat ke surat undangan ke
dua. Di undangan ke dua , gue membaca gelar awal nama dosen penguj
ini. Disitu tertulis tulisan “PROF” dan kemudian diikuti lagi
dnegan nama dan gelar-gelar lainya. Singkat cerita , dosen penguji di
undangan ke dua ini adalah dosen yang di segani di konsentrasi gue.
Bagi gue yang belum pernah meraskan berada di kelas yang dia ajarkan,
hal yang membuat gue sedikit takut adalah gelarnya. Gue langsung
kepikiran bagaimana kalo nanti dia menanyakan hal yang sulit dan gue
gak bisa ngejawab? Tapi apa boleh buat. Semua harus ditaklukan untuk
mendapatkan gelar ST yang uda gue idam-idamkan banget.
Gue mencoba untuk tenang dan meyakinkan diri gue kalo besok semuanya
akan berjalan dengan lancar dan gak ada yang harrus harus ditakutkan.
Semakin gue takut, gue akan semakin nerveous. Gue gak akan
membiarkan hal ini terjadi. Gue pasti bisa.
Come on alfido, you can do it. Everythings gonna be ok. Do
your best and God take the rest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar