TEKNOLGI HIJAU for a BETTER FUTURE

Saat ini Teknologi berkembang begitu pesat. Seiring perjalananya, teknologi yang di ciptakan semakin canggih. Teknologi canggih ini bertujuan untuk semakin mempermudah kehidupan manusia. Teknologi pun bermacam-macam dan hampir semua bidang tidak lepas dari peran teknologi di dalamnya.

Namun perlu diketahui teknologi juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam proses pembuatan atau pun pengaplikasian teknologi itu sendiri bisa mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan. Ada banyak contohnya, seperti di Industri-industri besar yang masih banyak asap buangan di buang begitu saja ke udara tanpa adanya filterisasi terlebih dahulu. Terus , meledaknya jumlah kendaraan yang berbanding lurus dengan meningkatnya polusi udara. Dan masih banyak  contoh lainya. Hal-hal tersebut  lah yang merupakan salah satu pemicu Global Warming.

Dampak yang paling nyata kita rasakan saat ini adalah suhu di bumi yang semakin panas. Namun jika kita tidak melakukan pencegahan atau setidaknya meminimalisir Global Warming. Bukan gak mungkin bencana yang lebih menakutkan akan datang.

Saat ini, para pakar teknologi sudah mulai mengembangkan yang namanya Teknologi Hijau.
Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau ini memiliki peran untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan kehidupan di bumi ini.

Di industri mobil ,Salah satu perusahaan mobil yang mulai menerapkan teknologi hijau pada produk mobil mereka adalah perusahaan mobil Daihatsu. Seperti slogan baru Daihatsu "Innovation for Tomorrow" . Perusahaan Daihatsu berkomitmen untuk mewujudkan inovasi dengan mengasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan ramah lingkungan. Oleh karena itu Daihatsu mulai menerapkan teknologi hijau pada produk mobil mereka. Yang tentunya mobil-mobil ini akan semakin ramah terhadap lingkungan.

Daihatsu memiliki tiga tahap pada teknologi hijau nya.

1. Tahap pertama disebut Eco-Idle. Sistem teknologi ini mampu mengatur hidup dan mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar. Dengan sistem i-EGR mesin mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan meminimumkan keluaran gas CO2
2. Tahap ke dua pada mesin 2 slinder turbocharger. Mesin memiliki komponen-komponen lebih sedikit dan compact yang berdampak pada bobot lebih ringan, serta mengunakan sumber daya alam lebih sedikit
3. Tahap terakhir adalah dengan Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell (PMFLFC). Pada tahap ini emisi gas buang CO2 nol. Proses ini berfokus pada penggunaan bahan bakar cair baru yaitu Hidrazin Hidrat. Zat ini memiliki kepadatan energi yang tinggi sehingga tidak menghasilkan CO2. 

Penulis berharap Daihatsu bisa menjadi TrendSetter bagi perusahaan lain untuk ikut mengembangkan teknologi hijau. Dan bagi para konsumen juga penulis berharap untuk mulai ikut peduli akan lingkungan dengan membeli produk yang ramah lingkungan.  Karena kalo bukan kita yang menjaga lingkungan kita, siapa lagi?