Senin, 04 April 2011

Mirza's Party


Gue punya seorang teman bernama Mirza Faika.
Coba tebak dari namanya, dia cewek ato cowok?
AYook tebakk.

Yak betul, bagi kalian yang menjawab Mirza adalah seorang cewek. Ini kelihatan dari struktur namanya, sangat jauh dari kesan cowok sejati. Jadi wajar aja kalian memilih cewek sebagai jawabanya.
Tapi tunggu dulu. Bagi kalian yang menebak dia seorang cowok, tidak salah juga. Karena aslinya, dia adalah cowok yang terjebak dalam nama dan tubuh cewek. Sehingga terkadang membuat sedikit ambigu.
Sampai sekarang aja, jujur gue masi binggung siapa mirza sebenarnya.
Disini kiita ambil kesimpulan aja Mirza adalah setengah cewek dan juga setengah cowok. Jadi terserah pada kalian mengartikanya.

2 hari yang lalu, tepatnya pada hari  sabtu malam atau malam minggu istilah gaulnya.
Mirza mengundang aku dan sedikit teman yang lain ke acara perayan ulang tahunnya yang ke 19 bertempat di Pizza Hut, Malang.

Kenapa Mirza hanya mengundang sedikit orang saat itu?
Tentu karena suatu hal yang selalu menjadi masaalahnya dalam menjalani kehidupan.
Ya, 'uang'.
Mirza adalah teman gue yang memiliki uang terbatas. Saldonya selalu tertipis dianatara yang lain.
Gue bicara gini berdasarkan fakta yang gue dapat dari hasil research yang gue lakukan selama bertahun-tahun lamanya.
Bisa diliat dari kesehariannya.
Setiap hari mirza hanya makan 1-2 kali, bahkan bisa kurang . Kalo di Rupiahkan hanya berkisar 4-6 ribu perharinya. BIsa dibayanginkan gimana menunya.

Yang lebih  memprihatinkan lagi adalah sesekali Mirza mengemis kesana kemari demi mengais sesuap nasi.
Gue tau, dia malu meminjam uang pada kami. Padahal kalo dia minta pinjam, pasti kami sebagai teman akan meminjamkanya, berapapun nominalnya.

Malam itu, awalnya mirza sempat ragu akan menTreat kami di Pizza Hut.
Mirza berpikir akan men Treat kami di suatu tempat yang menu makananya adalah 'nasi tanpa lauk'. Makanan yang biasanya dia makan.
Mirza berdalih, 'nasik lebih penting dari lauk' (Orang Malang pasti tau dimana tempatnya).
Padahal gue tau, Ini lebih disebabkan karena ketipisan dompet yang melanda mirza faika setiap saat, diamanapun dan kapanpun.

Tidak mau teracuni oleh makanan 'nasi tanpa lauk'. Kami pun mencoba merayu Mirza sekuat tenaga agar merubah rencanya ke tempat yang lebih asik yaitu Pizza Hut.

Di mulai dengan teman gue, Piras. Sebagai pakar dalam kecowokan. Piras pun langsung melakukan aksinya. Pertama, Dia mencoba membelai mirza dengan najongnya.
Terus menggombalinya dengan kata-kata manisnya.
Memegang tangan. Hingga ................. .
Atraksi ini berlangsung beberapa saat. Gue dan teman yang lain pun hanya bisa menjadi saksi bisu akan tndakan abnormal tersebut. Gue harap gak ada yang menirukan hal ini.

Merasa tidak tahan dengan godaan Piras, mirza pun tiba-tiba terbius dan langsung berubah pikiranya.
Mirza meng Iyakan ajakan kami untuk makan di Pizza Hut.
Disana terlihat, Mirza bagaikan orang yang terkena rabies. Sepertinya cara Piras tadi manjur dan sukses.
Selamat Piras.

'treeng, buutt, brromm', variasi suara motor yang kami kenakan.

Tidak lama kemudian, tepatnya pukul 8 malam kami pun tiba di Pizza Hut. Hal yang sudah sangat kami nanti-nantikan. Kebetulan kami semua belum belum makan. Wajar aja kami sangat menunggu momen tersebut.

Namun ada satu hal yang kami lupakan saat itu. Malam itu adalah malam minggu. Malam yang biasanya rame akan pengunjung.
Dan dugaan kami ternyata tepat, setibanya kami disana, pengunjung begitu ramai dan padat disana.
Kami pun terpaksa harus menunggu selama hampir setengah jam lebih sebelum akhirnya kami mendapatkan tempat duduk.

Mirza yang masi dalam keadaan terbius (rabies).
Tiba-tiba saja memutuskan untuk memesan 12 pizza mini beserta minumnya dengan muka cengar cengir.
Padahal jumlah kami hanya ber-7. Tentu porsi tersebut sangat banyak.
Tapi tunggu dulu, itu semua merupakan menu paketan yang tentu harganya jauh lebih murah.

Kami pun membunuh malam (kayak lagu anang sama anaknya) dengan bercerita, tertawa dan menejek satu sama lain.
Hingga Tidak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul 10 lebih.
Itu pertanda kami harus segera pulang.
Maklum terbiasa sebagai anak rumahan. ahaha

Malam itu juga menjadi malam yang sangat spesial bagi Mirza.
Selain perayaan ultahnya. Malam Itu juga merupakan kali ke 2 bagi mirza makan d Pizza Hut.

Happy anniversary Faika Mirza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar